Pages

Wednesday, December 29, 2021

Faith in Pandemic Era

 



Setelah sekian lama ga sharing di sini lagi. 
Sudah banyak kejadian yang terjadi yang belakangan ini.. 
Kejadian yang paling umum yang ga hanya menimpa warga Indonesia tapi seluruh dunia, yaitu adanya penyakit virus corona, yang sampai membuat dunia ini banyak merasakan kedukaan. Gimana engga, virus ini ketika masuk ke tubuh manusia, dia bisa merusak saluran pernapasan, imunitas dan juga bisa sampai menyebabkan kematian dengan cepat. Oleh karena itu, dengan adanya virus ini, banyak negara melakukan lock down dan mengalami kerugian. Para warga pun banyak yang usahanya menurun bahkan bangkrut. Namun dengan adanya pandemi ini, tidak hanya hal negatif yang timbul tapi juga hal positif, seperti banyak keluarga yang bisa memiliki quality time yang lebih di rumah, para ibu2 ataupun bapak2 yang dirumahkan menjadi lebih kreatif dan inovatif dengan menghasilkan ide usaha sendiri. 
Di era pandemi ini juga membuat dunia memiliki budaya yang mau tidak mau harus dilakukan untuk berjaga2, yaitu budaya pakai masker dan mencuci tangan. Di mana2 pasti melihat orang2 yang berkegiatan di luar rumah pasti memakai masker di mukanya, dan di tempat umum juga mulai dipasang tempat cuci tangan umum. Banyak foto berkelompok yang rata2 menggunakan masker. Seketika dunia ini terasa berbeda hanya karena virus yang dianggap mematikan ini. 

Dampak dari perubahan ini juga membuat hidup gue sedikit banyak berubah. Dari pake masker kalo naik motor aja, sampai harus memakai masker walaupun di dalam mall atau sedang di tempat umum. Jujur awalnya tidak nyaman, tapi ya harus dibuat senyaman mungkin demi keselamatan kita bersama.

Bersyukurnya pada era ini, saya bisa mendapatkan calon pasangan hidup yang sudah lama didoakan. Dia muncul ketika saya berdoa supaya bisa mendapatkan teman sharing rohani yang bisa diajak ngobrol. Ya walaupun pada akhirnya tidak sesuai yang dibayangkan, tapi setidaknya dy memenuhi standard pasangan hidup saya, yaitu punya level iman di atas level saya (hanya Tuhan dan saya yang tahu level iman saya sekarang). 
Bersyukur juga karena pada akhirnya dy mau berkomitmen untuk hidup seterusnya bersama saya (belum masuk pernikahan kudus tapi sudah memikirkan ke arah sana). 
Dengan mempunyai hubungan yang lebih dengan dia membuat saya memiliki komunitas rohani yang baru yang membuat saya memiliki pandangan iman yang lebih dalam dan lebih mengenal sifat dan karakter Tuhan Yesus melalui cerita2 dan kesaksian orang2 di komunitas itu. Bersyukur juga dikenalkan dan dibimbing oleh orang yang sangat humble & friendly, Meta, yang mau untuk menjadi teman sharing juga. Pokoknya bersyukur banget bisa dipertemukan dengan Denis Arga Pratama. Really Thanks God. Sejak itu, saya selalu berharap bisa longlast bersama dia dan bisa melayani bersama sampai tua nanti seperti papa dan mama. 

Berbicara soal iman, di komunitas yang baru ini membuat saya bisa mempunyai pemahaman iman yang lebih lagi dan bisa punya pengharapan yang lebih besar lagi.
Contoh nyata adalah ketika saya tiba2 serangan sakit perut yang dahsyat lagi, dan pada saat itu juga papa tidak mampu melihat saya kesakitan sampai menangis, sampai menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit, tapi saya mengatakan tidak perlu, karena saya yakin ini akan segera sembuh. Saat itu saya hanya berdoa terus kepada Tuhan untuk disembuhkan dan tidak kesakitan lagi, dan itu terjadi. Kesakitan saya berkurang dan saya tidak perlu dibawa ke IGD RS lagi. Suatu mujizat buat saya karena itu benar2 di luar kemampuan saya menahan sakit itu. 
Contohnya lagi, saya tahun ini dalam 8 bulan terakhir tidak bekerja, tapi Tuhan terus cukupkan kebutuhan saya. Mungkin ada yang berpikiran karena orang tua saya masih mampu membiayai saya. Tapi itu sepenuhnya tidak benar. Saya percaya kalau saya tidak hidup dengan bersyukur mungkin ceritanya akan tidak seperti sekarang ini. Saya memang bersyukur karena saya masih bisa hidup bersama orang tua yang masih bekerja, dan saya juga selalu mendoakan mereka agar selalu diberkati Tuhan kesehatan dan kekuatan. Tuhan memang sangat baik. Walaupun saya dengan kondisi seperti sekarang , Ia tidak pernah berhenti memberikan berkat kepada saya maupun keluarga saya. Ia juga mencukupkan kebutuhan pernikahan Tina dan Tika tahun ini. Saya percaya Tuhan juga akan mencukupkan kebutuhan pernikahan saya tahun depan. Amin. Mari kita terus berdoa dan berharap hanya padaNya. 

God bless Us always and forever ❤

No comments:

Post a Comment